Pertimbangan Akses Pasar
Sistem tarif :1.
Tarif Kolom Tunggal
Merupakan tipe paling sederhana dari tarif dan terdiri dari
jadwal bea yang berlaku untuk barang impor dari semua negara dengan dasar yang
sama;
2.
Tarif Dua Kolom
Dengan tarif dua kolom, kolom tunggal awal dari bea masuk
ditambah dengan kolom kedua berupa bea “konvensional”, yang menunjukan
penurunan tingkatnya yang disetujui lewat negosiasi tarif dengan negara lain;
3.
Tarif Prevrensial
Tarif ini adalah pengurangan tarif yang berlaku bagi
barang-barang impor yang berlaku bagi negara tertentu.
Bea :1.
Bea Ad Valoren
Dinyatakan sebagai persentase nilai barang. Definisi dari
bea berbeda satu negara ke negara lain, oleh karena itu pengekspor sangat
dianjurkan untuk memastikan informasi mengenai praktek penilaian yang berbeda
pada produknya dinegara tujuan;
2.
Bea Spesifik
Dinyatakan dalam benuk sejumlah uang unit, volem, panjang
atau pengukur lainya misal 50 sen dolar setiap pound;
3.
Bea Alternatif
Dalam hal ini banyak yang ada valorem dan spesifik
ditetapkan dalam tarif bea untuk produk tertentu. Biasanya berlaku adalah hasil
angka tertinggi walaupun ada kalanya angka terendah yang dipakai;
4.
Bea Gabungan
Dipergunakan jika bea spesifik dan ad valorem dipungut dari
barang yang sama;
5.
Bea Anti-Dumping
Dumping adalah penjualan di pasar ekspor dengan harga yang
tidak adil, untuk mengimbangi dampak damping dan untuk menghukum perusahaan
yang bersalah kebanyakan negara memperkenalkan peraturan untuk mengenakan bea
anti-dumping bila produsen domestik dirugikan;
6.
Bea Kompensasi
Merupakan tambahan yang dipungut untuk mengimbangi subsisdi
yang diberikan di negara pengekspor.
Biaya Impor
Lain-lain :1.
Biaya Impor Variabel
Apabila harga yang diimpor lebih rendah dari produk
domestik, dampak pungutan ini adalah dengan menaikan harga produk impor sampai
setingkat dengan harga produk domestik;
2.
Bea Tambahan Impor Sementara
Bea sementara telah diperkenalkan dari waktu ke waktu oleh
negara tertentu seperti Inggris dan Amerika Serikat untuk memberikan perlindungan
tambahan terhadap industri lokal dan secara khusus sebagai respon terhadap
defisit neraca pembayaran;
3.
Pajak Impor Pengganti
Dalam teorinya pajak ini berhubungan dengan berbagai pajak
internal, seperti pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar